Amuntai, dengan ikon itik alabio, terkenal dengan itik panggang dan itik goreng, satu lagi yang terfavorit tetapi sering terlupa menyebutnya adalah belibis panggang dan belibis goreng. Lezat? Sangat luar biasa. Sekali-sekali datanglah sahabat berkunjung ke Amuntai. Setiap warung makanan, biasanya menyajikan menu itik panggang/goreng, tetapi untuk belibis jarang karena belibis termasuk burung yang sekarang agak langka (mungkin karena sering diburu dan ditangkap sementara budidayanya cukup sulit). Belibis panggang/goreng hanya ada pada warung-warung tertentu, harga perporsi bervariasi antara Rp 25.000 s.d Rp 50.000. Tetapi harga makanan itu sesuai dengan kelezatan yang akan diperoleh ketika makanan ini menyentuh lidah.
Kuliner di Amuntai juga didukung dengan masyarakatnya yang memang doyan makan di warung. Sehingga, warung-warung makanan tumbuh subur dan menjamur tanpa kehilangan pembeli.
Selain itu, Amuntai juga terkenal dengan ‘cake market’ alias pasar pasar kue/wadai. Segala macam jajanan berupa wadai tradisional ada di pasar yang buka setiap pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore ini. Mulai dari cucur, apem, bingka, sampai tapai. Bahkan ada makanan berupa alua (manisan) pepaya dan ‘kundur’ (sejenis labu putih). Alua ini bisa disimpan berbulan-bulan, biasanya ramai dipesan bila tiba musim kawin karena alua ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk dan diletakkan berdampingan dengan kue pengantin. Amuntai juga terkenal dengan gula-gula yang berbentuk kapal layar, itik dengan anak-anaknya, bunga, dan bentuk lainnya. Gula-gula ini juga ramai dipesan apabila tiba musim kawin, karena fungsinya sama dengan alua. Bahkan, dengan bentuk, warna yang menarik, dan rasanya yang manis legit gula-gula ini juga menjadi ciri khas yang tidak ada di daerah lain. Tertarik?
Masih tentang makanan, Amuntai juga terkenal dengan kerupuk haruan (ikan gabus), dan itik yang diawetkan berupa dendeng itik yang sangat lezat dan dapat dijadikan oleh-oleh berkunjung ke Amuntai.
Amuntai, kota kecil yang terus menggeliat dalam pembangunan. Kaya dengan makanan tetapi juga terkenal dengan industri lampit rotan dan pembuatan lemari.
Berkunjunglah, andai sempat dan punya waktu, sahabat akan menemukan nuansa yang berbeda di kota ini yang terkenal dengan kota Bertakwa.
http://hatmiati.wordpress.com/2009/12/14/wisata-kuliner-di-amuntai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar